Kamis, 08 November 2012

PROFIL "PECAHAN KERAMIK"

Keramik Dinoyo Malang, telah dikenal sejak 50 tahun lalu. Hingga sekarang keramik berupa barang-barang gerabah dan peralatan dapur, dijadikan lahan usaha yang dikelola secara home industries oleh perajin asli Dinoyo Penanggungan dan masyarakat sekitarnya. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, pada 1953 Departemen Perindustrian membentuk Lembaga Penyelenggara Perusahaan-Perusahaan Industri (LEPPIN).

Hasilnya, pada 1962 berdiri Industri Keramik Unit Dinoyo II dengan produksi inti berupa barang-barang keramik yang dibakar dengan bahan bakar kayu pada suhu 800ºC – 900ºC. Bahan baku yang digunakan adalah koalin, kwarsa, veldspar dan ballclay. Hasil produksinya berupa moci, mangkok dan baki yang hanya merupakan produk setengah jadi. Produk tersebut dijual ke Induk Perusahaan Keramik untuk diglasir dan ibakar dengan suhu pembakaran 1.265ºC – 1.300ºC sehingga tercipta keramik porselin.

Masuk pasar global

Tujuh tahun kemudian (1969) Industri Keramik Unit Dinoyo II yang lebih dikenal dengan keramik “TANAH AGUNG” mulai meningkatkan Keramik Tanah Agung Dinoyo Capai Prestasi Keramik Dinoyo Malang, mampu cetak prestasi. Meski dikerjakan dalam skala home industries, namun pengelolaannya mengacu pada standar mutu tinggi. Proses pembuatan keramik: Dibakar pada suhu 800ºC – 900ºC usahanya dengan cara membuat tungku pemanas dengan bahan bakar solar. Sehingga mampu memproduksi keramik seperti cangkir, moci, baki atau mangkok, asbak, alat listrik (isolator) dan batu atau semen tahan api, dipasarkan sendiri di Jawa dan Bali.

Pada 1979, setelah mendapat bimbingan dan penyuluhan dari Depar temen Perindustrian, terutama dibidang design, Keramik Tanah Agung mampu mengembangkan usaha dengan meningkatkan produksinya berupa eni atau keramik hias seperti tempat duduk, tempat payung, guci, pot, vas, piring hias, keramik kontemporer, dan patung. Secara keseluruhan sentra keramik Dinoyo dapat menyerap tenaga kerja sekitar 330 orang dengan total produksi sebanyak 2.034 ton/tahun. Khusus untuk gerabah menyerap 80 tenaga kerja dengan kapasitas produksi 7.650.000 biji/tahun. Dalam perkembangannya, perajin keramik Dinoyo dan pedagang keramik telah membentuk Paguyuban untuk mengembangkan usaha dan menciptakan lingkungan perajin dan pedagang sebagai “Wisata Kerajinan Keramik Dinoyo”. Untuk kebutuhan pasar global, sentra keramik Dinoyo sedikitnya telah mendirikan 30 show-room yang terletak di sepanjang jalan raya MT. Haryono, Dinoyo, Malang.

Sedang Keramik Tanah Agung, pemasarannya selain di dalam juga keluar negeri. Tenaga yang terserap sebanyak 40 orang, terdiri dari 20 orang seniman lukis dan 20 orang tenaga terampil di bidang produksi. Sejak 1991, Keramik Tanah Agung mulai menggunakan tungku dengan bahan bakar Gas Elpiji. Berkat pretasinya dibidang managemen kualitas dan kuantitas produksi dengan pendayagunaan sumber daya manusia serta kepedulian akan lingkungan hidup, pada 1993, Keramik Tanah Agung mendapat Anugerah UPAKARTI dari Pemerintah. Beberapa prestasi lain yang telah diraih, pada 1995 sebagai Juara I - STEAM A Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) tingkat Nasional ke VIII dari Depar temen Perindustrian, Badan Pengembangan Industri Kecil yang dilaksanakan di Medan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar