Selasa, 01 Januari 2013

MUG


Produk Mug kami adalah Mug dengan kualitas terbaik, dihasilkan dari pembakaran diatas suhu 800 derajat Celcius dengan sistem Decal.

Sehingga permukaan keramik yang telah dibubuhi design gambar promosi perusahaan Anda tidak mudah terkelupas dan anti gores serta tidak menyebabkan pudar pada gambar. Hal ini akan menjaga kualitas keramik kami terjaga dengan kualitas prima dan akan sangat menarik jika dilihat.

Kami melayani pesanan yang berbahan dasar keramik dengan minimum order antara 1.000-1.000.000 pcs dalam waktu singkat sesuai kebutuhan dan kepentingan Anda.

Perusahaan kami bekerja dengan sangat profesional dan berpegang pada komitmen yang tinggi. Kerjasama dengan mitra akan selalu kami utamakan. Kenyamanan dan kepuasan adalah bagian dari moto perusahaan kami. Kami jamin perusahaan Anda akan sangat puas dapat bekerjasama dengan kami.

Keramik adalah salah satu warisan budaya yang sangat panjang sejarahnya. Sejak zaman dahulu kala keramik digunakan sebagai alat tukar menukar. Keramik pada zaman kuno merupakan barang yang cukup mewah yang digunakan oleh kalangan bangsawan. Saat ni keramik bisa digunakan oleh siapa saja dengan berbagai fungsi dan manfaat. Barang- barang yang berasal dari keramik juga tepat sebagai sarana untuk berpromosi.

Setiap orang membutuhkan barang- barang yang berasal dari keramik untuk keperluan rumah tangganya, misalnya untuk keperluan rumah tangga, makan dan minum, bahkan untuk hiasan rumah. Barang- barang yang berasal dari keramik akan selalu terlihat di setiap rumah. Hal ini tentunya akan sangat tepat untuk berpromosi perusahaan Anda.

Perusahaan kami memberikan solusi yang sangat jitu dengan memanfaatkan keramik yang telah di design dengan penambahan gambar atau logo perusahaan Anda.

Perusahaan kami menyediakan berbagai macam barang yang berasal dari keramik dengan cara Decal, yakni pembakaran pada suhu diatas 800 derajat celcius. Sehingga permukaan keramik yang telah dibubuhi design gambar promosi perusahaan Anda tidak mudah terkelupas dan anti gores serta tidak menyebabkan pudar pada gambar. Hal ini akan menjaga kualitas keramik kami terjaga dengan kualitas prima dan akan sangat menarik jika dilihat.

Kami melayani pesanan yang berbahan dasar keramik dengan minimum order antara 100 - 100.000 pcs dalam waktu singkat sesuai kebutuhan dan kepentingan Anda.

Perusahaan kami bekerja dengan sangat profesional dan berpegang pada komitmen yang tinggi. Kerjasama dengan mitra akan selalu kami utamakan. Kenyamanan dan kepuasan adalah bagian dari moto perusahaan kami. Kami jamin perusahaan Anda akan sangat puas dapat bekerjasama dengan kami.

Kamis, 08 November 2012

PROFIL "PECAHAN KERAMIK"

Keramik Dinoyo Malang, telah dikenal sejak 50 tahun lalu. Hingga sekarang keramik berupa barang-barang gerabah dan peralatan dapur, dijadikan lahan usaha yang dikelola secara home industries oleh perajin asli Dinoyo Penanggungan dan masyarakat sekitarnya. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, pada 1953 Departemen Perindustrian membentuk Lembaga Penyelenggara Perusahaan-Perusahaan Industri (LEPPIN).

Hasilnya, pada 1962 berdiri Industri Keramik Unit Dinoyo II dengan produksi inti berupa barang-barang keramik yang dibakar dengan bahan bakar kayu pada suhu 800ºC – 900ºC. Bahan baku yang digunakan adalah koalin, kwarsa, veldspar dan ballclay. Hasil produksinya berupa moci, mangkok dan baki yang hanya merupakan produk setengah jadi. Produk tersebut dijual ke Induk Perusahaan Keramik untuk diglasir dan ibakar dengan suhu pembakaran 1.265ºC – 1.300ºC sehingga tercipta keramik porselin.

Masuk pasar global

Tujuh tahun kemudian (1969) Industri Keramik Unit Dinoyo II yang lebih dikenal dengan keramik “TANAH AGUNG” mulai meningkatkan Keramik Tanah Agung Dinoyo Capai Prestasi Keramik Dinoyo Malang, mampu cetak prestasi. Meski dikerjakan dalam skala home industries, namun pengelolaannya mengacu pada standar mutu tinggi. Proses pembuatan keramik: Dibakar pada suhu 800ºC – 900ºC usahanya dengan cara membuat tungku pemanas dengan bahan bakar solar. Sehingga mampu memproduksi keramik seperti cangkir, moci, baki atau mangkok, asbak, alat listrik (isolator) dan batu atau semen tahan api, dipasarkan sendiri di Jawa dan Bali.

Pada 1979, setelah mendapat bimbingan dan penyuluhan dari Depar temen Perindustrian, terutama dibidang design, Keramik Tanah Agung mampu mengembangkan usaha dengan meningkatkan produksinya berupa eni atau keramik hias seperti tempat duduk, tempat payung, guci, pot, vas, piring hias, keramik kontemporer, dan patung. Secara keseluruhan sentra keramik Dinoyo dapat menyerap tenaga kerja sekitar 330 orang dengan total produksi sebanyak 2.034 ton/tahun. Khusus untuk gerabah menyerap 80 tenaga kerja dengan kapasitas produksi 7.650.000 biji/tahun. Dalam perkembangannya, perajin keramik Dinoyo dan pedagang keramik telah membentuk Paguyuban untuk mengembangkan usaha dan menciptakan lingkungan perajin dan pedagang sebagai “Wisata Kerajinan Keramik Dinoyo”. Untuk kebutuhan pasar global, sentra keramik Dinoyo sedikitnya telah mendirikan 30 show-room yang terletak di sepanjang jalan raya MT. Haryono, Dinoyo, Malang.

Sedang Keramik Tanah Agung, pemasarannya selain di dalam juga keluar negeri. Tenaga yang terserap sebanyak 40 orang, terdiri dari 20 orang seniman lukis dan 20 orang tenaga terampil di bidang produksi. Sejak 1991, Keramik Tanah Agung mulai menggunakan tungku dengan bahan bakar Gas Elpiji. Berkat pretasinya dibidang managemen kualitas dan kuantitas produksi dengan pendayagunaan sumber daya manusia serta kepedulian akan lingkungan hidup, pada 1993, Keramik Tanah Agung mendapat Anugerah UPAKARTI dari Pemerintah. Beberapa prestasi lain yang telah diraih, pada 1995 sebagai Juara I - STEAM A Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) tingkat Nasional ke VIII dari Depar temen Perindustrian, Badan Pengembangan Industri Kecil yang dilaksanakan di Medan.

CARA PEMESANAN


Selamat datang di Pecahan Keramik "lare Ngalam"

Kami menyediakan macam-macam hiasan keramik dan souvenir lainnya secara grosir dan eceran.
Barang yang kami sediakan terjamin berkualitas dan harga terjangkau!
Anda dapat melakukan pemesanan (order) dengan mengcontact kami,atau langsung datang ke toko kami yang berlokasi di Jl. Kertosariro No. 29, Malang
Contact Person:
085755853332       
Pin BB:  2922BFCC 

KATALOG PRODUK "PECAHAN KERAMIK"












Tempat Aroma Terapi Rp.7000 - Rp.25000


 Mug 1 set Rp.40.000
 Pot Bunga Rp.75.000



ANEKA SOUVENIR


 Tempat galon Rp.130.000 – 200.000
Mug bola Rp.15.000 
 
 Celengan Keramik Babi Rp.15.000


                                                 Guci Keramik mulai Rp.100.000












Hiasan meja Rp.14.000

PROSES PEMBUATAN KERAMIK










Membuat keramik memerlukan teknik-teknik yang khusus dan unik. Hal ini berkaitan dengan sifat tanah liat yang plastis dimana diperlukan ketrampilan tertentu dalam pengolahan maupun penanganannya. Membuat keramik berbeda dengan membuat kerajinan kayu, logam, maupun yang lainnya. Proses membuat keramik adalah rangkaian proses yang panjang yang didalamnya terdapat tahapan-tahapan kritis. Kritis, karena tahapan ini paling beresiko terhadap kegagalan. Tahapan proses dalam membuat keramik saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Proses awal yang dikerjakan dengan baik, akan menghasilkan produk yang baik juga. Demikian sebaliknya, kesalahan di tahapan awal proses akan mengasilkan produk yang kurang baik juga.


Tahap-tahap membuat keramik


Ada beberapa tahapan proses yang harus dilakukan untuk membuat suatu produk keramik, yaitu:


1. Pengolahan bahan


Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap pakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode basah maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 – 100 mesh.





Pencampuran dan pengadukan bertujuan untuk mendapatkan campuran bahan yang homogen/seragam. Pengadukan dapat dilakukan dengan cara manual maupun masinal dengan blunger maupun mixer.


Pengurangan kadar air dilakukan pada proses basah, dimana hasil campuran bahan yang berwujud lumpur dilakukan proses lanjutan, yaitu pengentalan untuk mengurangi jumlah air yang terkandung sehingga menjadi badan keramik plastis. Proses ini dapat dilakukan dengan diangin-anginkan diatas meja gips atau dilakukan dengan alat filterpress.


Tahap terakhir adalah pengulian. Pengulian dimaksudkan untuk menghomogenkan massa badan tanah liat dan membebaskan gelembung-gelembung udara yang mungkin terjebak. Massa badan keramik yang telah diuli, disimpan dalam wadah tertutup, kemudian diperam agar didapatkan keplastisan yang maksimal.



2. Pembentukan


Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik: pembentukan tangan langsung (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik cetak (casting).


Pembetukan tangan langsung


Dalam membuat keramik dengan teknik pembentukan tangan langsung, ada beberapa metode yang dikenal selama ini: teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling), dan teknik lempeng (slabbing).


Pembentukan dengan teknik putar


Pembentukan dengan teknik putar adalah keteknikan yang paling mendasar dan merupakan kekhasan dalam kerajinan keramik. Karena kekhasannya tersebut, sehingga keteknikan ini menjadi semacam icon dalam bidang keramik. Dibandingkan dengan keteknikan yang lain, teknik ini mempunyai tingkat kesulitan yang paling tinggi. Seseorang tidak begitu saja langsung bisa membuat benda keramik begitu mencobanya. Diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk melatih jari-jari agar terbentuk ’feeling’ dalam membentuk sebuah benda keramik. Keramik dibentuk diatas sebuah meja dengan kepala putaran yang berputar. Benda yang dapat dibuat dengan keteknikan ini adalah benda-benda yang berbentuk dasar silinder: misalnya piring, mangkok, vas, guci dan lain-lain. Alat utama yang digunakan adalah alat putar (meja putar). Meja putar dapat berupa alat putar manual mapupun alat putar masinal yang digerakkan dengan listrik.


Secara singkat tahap-tahap pembentukan dalam teknik putar adalah: centering (pemusatan), coning (pengerucutan), forming (pembentukan), rising (membuat ketinggian benda), refining the contour (merapikan).


Pembentukan dengan teknik cetak


Dalam keteknikan ini, produk keramik tidak dibentuk secara langsung dengan tangan; tetapi menggunakan bantuan cetakan/mold yang dibuat dari gipsum. Teknik cetak dapat dilakukan dengan 2 cara: cetak padat dan cetak tuang (slip). Pada teknik cetak padat bahan baku yang digunakan adalah badan tanah liat plastis sedangkan pada teknik cetak tuang bahan yang digunakan berupa badan tanah liat slip/lumpur. Keunggulan dari teknik cetak ini adalah benda yang diproduksi mempunyai bentuk dan ukuran yang sama persis. Berbeda dengan teknik putar atau pembentukan langsung,


3. Pengeringan


Setelah benda keramik selesai dibentuk, maka tahap selanjutnya adalah pengeringan. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik. Ketika badan keramik plastis dikeringkan akan terjadi 3 proses penting: (1) Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan, menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersentuhan dan penyusutan berhenti; (2) Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut; dan (3) air yang terserap pada permukaan partikel hilang. Tahap-tahap ini menerangkan mengapa harus dilakukan proses pengeringan secara lambat untuk menghindari retak/cracking terlebih pada tahap 1 (Norton, 1975/1976). Proses yang terlalu cepat akan mengakibatkan keretakkan dikarenakan hilangnya air secara tiba-tiba tanpa diimbangi penataan partikel tanah liat secara sempurna, yang mengakibatkan penyusutan mendadak.


Untuk menghindari pengeringan yang terlalu cepat, pada tahap awal benda keramik diangin-anginkan pada suhu kamar. Setelah tidak terjadi penyusutan, pengeringan dengan sinar matahari langsung atau mesin pengering dapat dilakukan.


4. Pembakaran


Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi hasil pembakaran: suhu sintering/matang, atmosfer tungku dan tentu saja mineral yang terlibat (Magetti, 1982). Selama pembakaran, badan keramik mengalami beberapa reaksi-reaksi penting, hilang/muncul fase-fase mineral, dan hilang berat (weight loss). Secara umum tahap-tahap pembakaran maupun kondisi api furnace dapat dirinci dalam tabel.



Pembakaran biscuit


Pembakaran biskuit merupakan tahap yang sangat penting karena melalui pembakaran ini suatu benda dapat disebut sebagai keramik. Biskuit (bisque) merupakan suatu istilah untuk menyebut benda keramik yang telah dibakar pada kisaran suhu 700 – 1000oC. Pembakaran biskuit sudah cukup membuat suatu benda menjadi kuat, keras, kedap air. Untuk benda-benda keramik berglasir, pembakaran biskuit merupakan tahap awal agar benda yang akan diglasir cukup kuat dan mampu menyerap glasir secara optimal.





5. Pengglasiran
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan.


Kesemua proses dalam pembuatan keramik akan menentukan produk yang dihasilkan. Oleh karena itu kecermatan dalam melakukan tahapan demi tahapan sangat diperlukan untuk menghasilkan produk yang memuaskan.

Cerito Keramik

Jaman Penjajahan Belanda
Teknologi pembuatan keramik dapat dikatakan mulai berkembang dengan didirikannya Laboratorium Keramik atau “Het Keramische Laboratorium” pada tahun 1922 di Bandung. Fungsi utama laboratorium ini sebagai pusat penelitian bahan bangunan seperti bata, genteng, saluran air dan sebagainya yang terbuat dari tanah liat. Selain itu mengembangkan juga
teknologi glasir untuk barang gerabah halus yang disebut dengan ‘aardewerk’. Bahan glasir didatangkan dari Belanda. Selanjutnya di Plered Purwakarta didirikan sebuah pabrik keramik dengan dilengkap alat-alat produksi masinal untuk mengolah bahan tanah liat. Pabrik ini berfungsi sebagi induk yang memberikan bimbingan dalam pembuatan bahan bangunan dan gerabah halus berglasir kepada para perajin setempat. Pabrik keramik di Pleret yang dimaksudkan sebagai pusat penyuluhan di Jawa barat terpaksa gulung tikar. Sedangkan pusat induknya di Bandung hidupnya masih belum menentu keberadaannya. Tetapi walaupun dengan
pemasukan teknologi impor ini, keramik Indonesia belum mengalami kemajuan yang pesat. Pusat penyuluhan bidang keramik sasarannya pada kehidupan gerabah pedesaan saja. Masyarakat kota belum banyak mengenal keramik bakaran tinggi pada masa itu, dan lebih suka
menggunakan barang impor dari negeri China atau Eropa.


Jaman Pendudukan Tentara Jepang
Dengan masuknya tentara Jepang , pabrik keramik di Bandung telah diubah namanya menjadi “Toki Shinkenjo”. Laboratorium ini berfungsi sebagai balai penelitian yang meneliti dan mengembangkan serta memproduksi barang-barang keramik dengan suhu bakar tinggi. Produknya antara lain: bata tahan api, botol sake, dan sebagainya. Barang-barang tersebut dibuat untuk keperluan bala tentara Jepang di Indonesia.


Jaman Pemerintah Republik Indonesia
Sejak pemerintahan dipegang pemerintah republik Indonesia, maka “Toki Shinkenjo” berubah nama menjadi Balai Penyelidikan Keramik (BPK), dalam operasionalnya dilengkapi dengan alat-alat pengujian dan alat-alat produksi yang lebih modern. Fungsi dan tugas BPK semakin berkembang, tidak hanya berporduksi barang-barang keramik, gelas, isolator listrik tetapi juga
aktif melakukan kegiatan penelitian barang-barang mentah keramik hasil temuan bahan keramik di beberapa tempat. Dengan diketemukannya bahan-bahan mentah yang melimpah seperti kaolin, felspard, kwarsa dan sebagainya. maka sejak tahaun 1960-an bermunculan pabrik-pabrik keramik dibebebrapa kota. Produknya pun bermacam-macam seperti produk gerabah, stoneware dan porselin, jenis produksinya antara lain peralatan makan dan minum, benda hias, barang tahan api, bata tahan api, alat-alat teknik, gips, email, dan keramik bahan
bangunan. Sekitar tahun 1969 BPK mencoba mengembangkan apa yang disebut dengan keramik ‘biru putih’ yaitu imitasi keramik China yang pembakarannya pada suhu 1300 derajat celcius. Dengan diperkenalkanya produk ala China ini maka banyak perusahaan lain di kota Bandung memproduksinya; seperti pabrik keramik di Kiara Condong, pabrik keramik Tanah Agung di kota Malang, serta pabrik keramik di Plered-Purwakarta. Produk keramik dengan corak biru putih tersebut ternyata banyak penggemarnya. Pada masa Pelita ke dua munculah harapan-harapan baru untuk penggunaan benda keramik di hotel-hotel di Jakarta dan di kota-kota lain.
Benda keramik tersebut berupa peralatan makan, hiasan dan tempat bunga. Kemudian berlanjut ke masyarakat kota yang mulai terbiasa menggunakan benda-benda keramik dan sedikit demi sedikit munculah keinginan benda tersebut sebagai kebutuhan rumah tangga.
Kehidupan dunia keramik mulai bangkit dan tumbuhnya perusahaan kecil dan menengah yang bergerak dibidang keramik seperti terdapat di Bandung, Plered-Purwokweto, Klampok, Bayat-Klaten, Malang, Yogyakarta dan lainnya daerah di luar Jawa. Dengan perjalanan waktu, dan dengan adanya pendidikan tinggi seni rupa seperti ITB Bandung, ASRI (ISI) Yogyakarta, ASTI (ISI) Surakarta dan universitas lainnya mulai menelurkan seniman akademisi keramik yang turut menghidupkan dunia keramik saat ini. Namun, ditengah kemajuan industri keramik dunia, industri keramik Indonesia belum mengalami kemajuan yang signifikan walaupun kemajuan dalam bidang keramik ini sudah menjadi tuntutan pasar. Hal ini disebabkan karena sarana dan prasarana, berupa alat-alat untuk mengembangkan industri keramik itu termasuk mahal. Selain
itu teknologi yang adapun sulit didapat. Sebab bahan-bahan untuk keramik maju harus bahan yang lebih murni. Tetapi usaha-usaha untuk mengembangkan industri keramik, berupa penelitian-penelitian tetap dilakukan, kegiatan seperti ini telah menjadi kegiatan rutin seperti Balai Besar Keramik di Bandung, juga kegiatan-kegiatan pengembangan desain untuk benda keramik di industri seperti di Sango Semarang, industri keramik di Tangerang dan di industri lainnya. Dari hasil pembinaan dan bimbingan dari pemerintah dan pihak terkait, baik produktivitas dan variasi bentuk juga pengalaman perajin semakin meningkat. Perkembangan dari bentuk produk keramik yang masih melekat ciri khas dari masing-masing daerah semakin menarik dan memperkaya hasil budaya bangsa. Perkembangan dunia pariwisata yang makin maju memberikan dampak yang sangat bagus bagi perkembangan keramik.